adidas-Salomon AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg.
Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip
paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai
logo resmi adidas.
Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma.
Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike.
Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian
dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu,
pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni
pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan
menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio
yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas
sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan
mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas
perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin
grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas
tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh.
Pada awalnya perusahaan ini hanya
memproduksi selop. Pada suatu hari di tahun 1925, Adi berhasil
merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan
pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai
inovasi dilakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang
sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka
memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang
berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang
penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup musik rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang. Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin) .Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup musik rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang. Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin) .Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar