STRATEGI dan ANALISA
oleh Andri Irawan (Mantan Kapten Timnas Futsal
Indonesia, Pelatih PON Kalsel, Pelatih Electric PLN Jakarta yang sukses
menjuarai IFL sebagai pemain dan pelatih)
I. CARA BERMAIN FUTSAL
Aspek apa yang harus di ketahui oleh pelatih agar dia mampu membaca suatu
pertandingan ? Sepertinya pemain di dalam lapangan, seorang pelatih seharusnya
mampu membaca sebuah pertandingan. Salah satu syarat untuk bisa membaca
suatu pertandingan adalah, bahwa sang pelatih harus mampu melihat situasi lapangan,
dengan segala masalah yang ada. Di bawah ini kami akan membahas beberapa
prinsip dasar agar pelatih mampu untuk membaca situasi di dalam lapangan.
Memang pada prakteknya situasi akan berbeda dengan theori, setiap pergerakan
ataupun action selalu berbeda. Walaupun begitu tujuan untuk bermain memiliki
dasar yang sama. Inilah tugasnya sang pelatih agar dia mampu mengangkat
kualitas pertandingan dengan mengambil tindakan yang pada saat itu telah di
observasi di lapangan berdasarkan teori analisa analisa di bawah ini.
Di dalam permainan Futsal pelatih dan pemain harus
mengenal 4 momentum:
1. Bola Lawan (BL).
2. Pergantian dari Bola Lawan ke Bola Kita (BL >
BK).
3. Bola Kita (BK).
4. Pergantian dari Bola Kita ke Bola Lawan (BK >
BL).
Momentum ini adalah kerangka dari permainan Futsal.
Jika kita tidak memahami momentum ini, maka dari itu kita tidak akan mampu
untuk menganalisa pertandingan dan pada ujungnya tidak mampu untuk menilai
kekuatan lawan. Di bawah ini saya akan membahas momentum ini satu persatu dan
sekaligus memberi informasi tentang tindakan yang harus di ambil untuk setiap
momentum.
BL, Pada saat lawan kita memegang bola,
hal apa yang harus di lakukan agar lawan tidak bisa menjebol gawang kita dan
bahkan bagaimana caranya untuk merebut bola kembali ke pemain kita? Contohnya,
mengganggu serangan lawan agar lawan tidak bisa masuk terlalau jauh ke daerah
kita, coba mengambil kembali bola dengan catatan pada saat lawan passing ke
rekannya atau lawan yang memegang bola dengan punggung menghadap gawang kita
(lock), jadi bukan 1 lawan 1 untuk merebut bola karena kita selalu melakukan
tindakan berdasarkan 100% ball possesion, menghindari gol dengan menahan
tendangan lawan, memperkecil lapangan, menggiring pemain lawan ke samping,
menjaga lawan dengan jarak dekat (pressing), bertahan lebih ke arah gawang
kita, mengcover pertahanan kita dll.
BL > BK, Pada saat lawan kita
kehilangan bola dan kita mendapatkan bola? Hal apa yang harus di lakukan agar
bisa menjebol gawang lawan? Misalnya counter attack, kita harus mampu untuk
bertindak cepat dan mengambil inisiatif, karena pada saat ini pertahanan lawan
tidak terorganisir. Lawan pada dalam posisi fokus untuk menyerang bukan
bertahan. Salah satu contoh dari counter attack adalah mencari pemain kita yg
paling deket dengan gawang lawan. Hal ini bisa di lakukan dengan passing yg
keras dan akurat ( menggunakan telapak kaki atas bagian dalam, juga di sebut
kura-kura ) atau jika berhalangan, menggunakan passing lewat udara , juga bisa
di sebut chop. Hal penting yang kita bisa lakukan adalah lari ke depan agar
pemain kita yg memegang bola bisa melakukan passing, memperluas lapangan agar
ruangan di tengah lebih membuka untuk melakukan serangan , anticipasi terhadap
gerakan lawan, jika counter attack tidak bisa di lakukan kembali membangun
serangan dari belakang.
BK, apa yang harus kita lakukan pada saat
kita memegang bola? Kita akan mencoba menerapkan taktik yang telah di
instruksikan oleh pelatih, membuat peluang, memperluas lapangan untuk
menyerang, penjaga gawang melempar bola ke pemain depan kita jika memungkinkan,
mencari posisi di lapangan dengan tepat dalam arti menarik lawan samping atau
ke dalam agar terjadi ruang kosong untuk pemain kita yang memegang bola,
melakukan timing yang tepat dan akurat, lari ke arah yang benar, melakukan
sirkulasi bola yang cepat dan tepat, melakukan serangan individu jika
mengijinkan, seperti 1 lawan 1 di depan gawang lawan atau jika lawan dalam
posisi lari ke arah kita.
BK > BL, kita mendapatkan serangan
balik dari lawan pada saat pertahanan belum di organisir. Kembali ke
pertahanan, jika pemain kita 1 lawan 2 terutama jangan merebut bola akan tetapi
men-delay dengan cara menggiring lawan ke samping agar pemain kita yang
berada di depan di beri beberapa waktu untuk kembali ke pertahanan, melakukan
blok jika lawan mencoba untuk menendang ke gawang kita, memotong passing lawan,
melakukan pertahanan zona pada saat lawan lebih dari kita, melakukan pertahanan
ke depan ( pressing ), penjaga gawang bisa berfungsai sebagai sweeper, jangan sampai
kita bisa di lewatkan oleh lawan, jangan merebut bola., sebagai pemain terakhir
menempatkan posisi 3-4 meter di belakang lini tengah agar dapat mendelay
pada saat kehilangan bola.
Apabila hal-hal di atas telah di kuasai oleh
pemain/pelatih menerapan taktik akan jauh lebih mudah. Dan melakukan
pergantian pemain ataupun taktik akan berjalan lancar karena pemain pengganti
telah memahami hal apa yang tidak di lakukan oleh rekan nya di lapangan.. Di
bawah ini saya akan memeberi beberapa contoh pertanyaan jika sebuah taktik
tidak berjalan sesuai dengan instruksi pelatih :
Apakah pemain memahami apa yang di instruksikan pelatih?
Apa artinya organsasi futsal?
Apa arti dengan istilah melebar dan memperkecil lapangan?
Apakah pemain telah berada pada posisi yang tepat?
Bagaimana dengan detil teknik nya?
Apakah permainan lawan sesuai dengan instruksi pelatih?
Apakah timing pemain tepat?
Bagaimana dengan sirkulasi bola?
Bagaimana dengan timing pemain ?
II. CARA MEMBANGUN SERANGAN
Ada 2 jenis yang perlu di ketahui:
1. Cara yang paling cepat adalah melempar atau passing bola ke depan,
pada saat counter attack dimana defenders lawan masih ada di daerah
kita, akan tetapi agar bisa melakukan itu pemain kita memerlukan:
- Tendangan
yang akurat dengan kecepatan, arah dan ketinggian yang akurat. Dengan catatan
bahwa pemain yang akan memberi passing jauh dalam posisi tidak di halangi oleh
lawan.
- Pemain juga harus memiliki ball control yang akurat
- Komunikasi antar pemain juga sangat penting
- Timing dan positioning juga sangat penting pada saat counter attack, kapan
dia harus passing ke rekan nya dan juga dimana rekan nya harus berdiri agar
bisa mendapatkan bola dari rekan yang pada posisi ball possesion.
2. Jika pemegang bola tidak mendapat kesempatan untuk melakukan passing jarak
jauh atau kiper tidak dapat melakukan lemparan, maka dari itu pemain harus
membangun serangan dari belakang.
- Pemain harus tahu tujuannya serangan dan posisinya.
- Pemain juga harus memiliki timing dan positioning yang akurat, dalam arti kapan
dia harus melakukan passing, kapan dia harus membuka atau pun menutup ruangan,
agar rekannya bisa melakukan passing.
- Kualitas serangan akan bisa di tingkatkan jika pemain mampu bermain dengan
sirkulasi bola yang tinggi, memiliki passing dan control yang akurat, lari ke
arah yang benar, lari dengan kecepatan yang sesuai, melakukan hal, gerakan atau
pun passing, yang tidak bisa di prediksi.
III.
DARI MENYERANG PINDAH KE DEFFENCE
Apa yang harus di lakukan bila kita kehilangan bola pada saat menyerang dan
harus berpindah menjadi bertahan? Apa yang harus di lakukan agar tidak terjadi
goal di gawang kita? Apa yang harus kita lakukan agar bola kembali ke pihak
kita?
- Pertama yang harus di lakukan pada saat kehilangan bola adalah, pemain yang
terdekat pada posisi tersebut harus menuju ke bola tersebut dan menahan (bukan
merebut!) agar lawan tidak diberi ruangan atau kesempatan untuk membangun
serangan.
- Pemain yang lain harus kembali ke posisi bertahan dalam waktu beberapa detik
yang didapatkan oleh rekannya yang menahan bola.
- Penjaga gawang harus berani berdiri di luar daerah penalti agar bisa
mengantisipasi pada saat terjadi tendangan jarak jauh dari pihak lawan.
- Melakukan pertahanan denagn cara bertahan ke depan dan menggiring lawan ke
daerah samping agar lebih gampang unutk di rebut bola nya.
- Usahakan 100% ball possesion, jadi jangan merebut bola, kecuali jika lawan
terpojok atau jika lawan dengan punggung ke arah gawang, akan tetapi berusaha
untuk intercept pada saat lawan melakukan passing.
- Pada saat kita menyerang, jangan lupakan defence, usahakan agar ada pemain
terakhir yang posisinya tidak jauh dari pemain lawan (+/- 2 meter).
- Prinsip dasarnya adalah, memperkecil ruang gerak lawan kita.
IV. PROBLEMA FUTSAL
Untuk bisa menganalisa tingkah laku pemain pada saat latihan ataupun
pertandingan, pelatih harus mampu melakukan analisa terhadap pertandingan
tersebut. Problema futsal bisa di terjemahkan ke beberapa pertanyaan :
- WHAT ? Apa yang gagal pada tujuan futsal?
- WHO ? Siapa pemain nya? Di posisi mana terjadi
kegagalan tersebut?
- WHERE ? Di daerah mana terjadi masalah
tersebut?
- WHEN ? Pada saat apa terjadi masalah tersebut?
Contoh dari berbagai problema futsal:
- Kita tidak dapat kesempatan untuk membuat gol.
- Striker tidak dapat bola yang sesuai dia inginkan.
- Kurang kerja sama pada saat lawan melakukan serangan balik.
- Penjaga gawang kurang melakukan lemparan ke depan pada saat ada pemain yang
berdiri sendiri.
- Pada saat kita di press kita sulit membangun serangan.
- Pada saat kita ketinggalan, permainan jadi berantakan.
Sosok pelatih harus dapat menguasai banyak factor di samping factor teknis dan
taktis. Maka dari itu perkembangan setiap pemain di dalam satu team tidak boleh
terlalu jomplang. Faktor non teknis seperti mental, fisik, disiplin, fighting
spirit tidak bisa di abaikan. Pelatih juga harus mapu untuk menjelaskan
masalah secara detil dan juga memberi solusi agar setiap pemain mengetahui apa
yang harus di lakukan pada saat mereka masuk ke lapangan.
V. STRATEGI BERMAIN FUTSAL
Seperti layaknya sebuah olahraga yang dipermainkan untuk menang, di situ di
perlukan strategi, teknik dan taktik. Di bawah ini saya akan mencoba untuk
menjelaskan semuanya secara mendasar.
Strategi di Futsal bisa dibagi dalam 5 bagian :
1. Cara bermain pada saat bola berada di posisi lawan.
2. Taktik menyerang pada saat kita posisi ball possesion.
3. Pergantian dari BL > BK dan juga BK > BL.
4. Kekurangan dan kelebihan pemain pada saat bertanding.
5. Cara bermain pada saat bola mati.
1. Pada saat lawan kita memegang bola
kita harus memperhatikan kepada beberapa factor seperti tujuan dari sebuah
pertahanan (defence), seperti mengganggu lawan, menghindari peluang dari lawan.
Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita mengatur pertahanan
kita agar solid. Beberapa prinsip cara bertahan yang benar:
- Selalu mencoba untuk menggiring lawan kita ke samping.
- Berdiri dengan kuda-kuda yang kuat, jangan memberi kesempatan untuk di
lewatin lawan
- Memberi dukungan dari belakang (back-up) kepada rekan kita yang menghadapi
lawan
- Paksakan agar lawan menggiring bola dengan kaki lemahnya.
- Melakukan gerakan yang tak terduga.
- Jangan mencoba untuk merebut bola, karena kesempatan untuk mendapatkan hanya
50%.
- Antisipasi pada saat lawan melakukan passing agar bisa di potong.
- Pada saat lawan di pojok dengan punggung ke arah penjaga gawang, lakukan lock
dengan 2 defender.
- Pada saat lawan menggunakan 1 striker, berdiri lah di sampang bukan di
belakang nya striker.
Bertahan di Futsal dapat di lakukan dengan 2 sistem yang berbeda, Zone Defense dan Man-to-Man Defense.
Zone Defense berarti bahwa pemain
kembali ke babak sendiri pada saat kita di serang dan kita bisa menggunaka
beberapa macam taktik seperti 1-2-1 pada saat lawan menggunaka taktik serang
1-2-1, 2-2, 4-0, 3-1, perlu di tambahkan jika lawan menggunakan serangan
2-2/4-0 sistim bertahan 1-2-1 bisa di pertanggung jawabkan jika di gabung
dengan 2-2, pada saat bola di pojok. Bila lawan menggunakan 3-1 untuk menyerang
maka defense kita bisa memakai 1-2-1 atau 1-3. Dan sebalik nya taktik serang
1-3 bisa di redamkan dengan 3-1 defense. Pertahanan 2-2 kita lakukan pada
serangan 2-2 atau 4-0. Terkadang kala lawan menggunakan pola serangan 2-1-1 dan
kita 1-1-2 ( atau Man-to-Man di daerah sendiri ) dan sebalik nya.
Man-to-Man Defense di lakukan pada
saat BK > BL agar kita bisa melakukan
pressing kepada lawan. Sistem ini di lakukan di seluruh lapangan atau di babak
sendiri. Biasanya sistem di berlakukan pada saat lawan kita tidak kreatif dalam
membangun serangan akan tetapi resiko pada sistem bertahan tim kita ini cukup
besar, lawan bisa menggunakan ruangan kosong di lapangan dengan pergerakan
tanpa bola yang cepat. Melawan tim kuat yang menghandalkan skill individu
pemain lebih baik jangan menggunakan sistem ini.
2. Taktik menyerang pada saat kita pada posisi ball
possession bisa di lakukan dengan 2 cara, dengan striker tetap (
1-2-1, 3-1, 2-1-1 ) atau tanpa striker tetap ( 2-2 dan 4-0 ).
Kita akan menggunakan striker tetap pada saat tim kita memiliki pemain yg
skillnya tinggi dan memiliki kuda-kuda yang kuat. Striker ini sangat berguna
pada saat dia menahan bola di jantung pertahanan lawan untuk di berikan kembali
kepada rekan yang penetrasi dari lini tengah ataupun belakang. Tanpa bola pun
striker bisa berperan besar dengan menarik lawan ke samping agar di tengah
terjadi ruang kosong untuk rekan nya.
Sistem tanpa striker tetap seperti 2-2 sebenarnya sama dengan 4-0 perbedaan nya
ada di sistem pergerakan tanpa bola. Saya pribadi menyebut sistem 2-2 adalah
permainan futsal passif dan kuno. Di dunia internasional futsal hampir tidak
ada tim yang bermain dengan sistim 2-2. Beda jika sistim 2-2 di kombinasikan
dengan 1-2-1, yang terjadi adalah pergerakan melewati samping lapangan. Berbeda
dengan sistem 4-0 yang dinamis dan modern. Tim tangguh di dunia selalu
menggunakan sistim ini, karena pergerakan tanpa bola yang cepat akan dengan
mudah mengrusak sitem pertahanan lawan. Bila sistim ini di kombinasikan dengan
passing dan control bola yang akurat, maka tim penyerang hampir tidak bisa di
tahan. Akan tetapi sistim ini memerlukan pemain yang mampu bermain bertahan
ataupun menyerang.
Beberapa prinsip menyerang:
- Jika ingin melewati lawan lakukanlah pada saat lawan dalam posisi berlari
menuju anda, jangan mencoba melewati lawan pada saat dia pada dalam posisi
diam.
- Lakukan passing setiap saat tanpa menunggu lawan mendekati. Karena sirkulias
bola yang cepat dan tepat sulit untuk direbut dan gampang merusak pertahanan
lawan.
- Lakukan passing pada saat lawan lebih dari 1 meter dari jarak mu.
- Selalu incar tiang ke 2. Karena di tiang ke 2 penjaga gawang selalu akan
mengabaikan passing dari rekan kita.
- Lakukan serangan dengan beberapa taktik yang berbeda (kombinasi taktik).
Seandainya 1-2-1 berubah ke 3-1 lalu kembali ke 1-2-1 lagi, karena perubahan
defense ke 2 sering kali tidak terorganisir, maka dari itu disitulah kesempatan
untuk menciptakan peluang.
- Lakukan pergerakan tanpa bola yang cepat. Dalam arti menarik lawan keluar
dengan menciptakan ruangan ataupun menutup ruangan.
- Lakukan gerakan untuk mengecok lawan.
3. Pergantian dari BL > BK dan BK > BL.
Kita akan memulai dengan BL > BK, satu tim
harus memiliki kemampuan mengorganisir dalam menggunakan ruangan yang ada di
lapangan. Contohnya pada saat kita bermain dengan sistim 1-2-1, tim kita
mendapatkan bola pada saat itu semua pemain harus mampu untuk memposisikan diri
nya untuk sebuah counter attack.
Penjaga gawang juga harus turut beraksi cepat, misalnya dengan melempar bola
kepada striker di depan. Biasanya ruangan kosong terjadi di daerah samping,
karena pada saat bertahan kita memperkecil ruangan dengan menyempitkan
pertahanan. Jika bermain dengan 4-0/2-2 ruangan kosong akan banyak di tengah
lapangan.
BK > BL , Jika kita bermain dengan sistim
1-2-1 pada saat kehilangan bola, pemain lini belakang jangan mundur akan tetapi
maju ke depan untuk menahan lawan sekejap agar rekan nya mendapatkan waktu
beberpa detik untuk kembali memperkuat pertahanan. Sekali lagi jangan merebut
bola, akan tetapi menahan lawan dengan menggiring dia ke samping. Antara lini
belakang, tengah dan depan, jarak seharusnya kira kira 3-5 meter. Jika pemain
belakang berdiri terlalu jauh akan gampang sekali untuk di kalahkan lawan yang
melakukan counter attack. Usahan agar lawan tidak bisa melakukan passing jauh
atau tendangan ke gawang kita. Disini komunikasi antara penjaga gawang dan
pemain terakhir penting sekali. Jika bermain dengan sistim 4-0/2-2 penjaga
gawang kita harus berani untuk berdiri sekitar 10 meter di depan gawang sendiri
dan berfungsi sebagai pemain terakhir. Pemain harus memperkecil lapangan agar
tidak terjadi counter dari tengah.
4. Kekurangan dan kelebihan pemain pada saat
bertanding. Jika kita kehilangan 1 pemain karena dapat kartu merah,
maka akan terjadi situasi 4 vs 5 pemain, pada saat itu defense kita akan
beradaptasi terhadap sistim menyerang lawan. Pada saat lawan bermain dengan
sistim 1-2-1 kita akan menempatkan 1 pemain di depan dan 2 di samping, disini
penjaga gawang akan juga berfungsi sebagai pemain paling belakang, maka dari
itu komunikasi antara penjaga gawang dan pemain sangat penting sekali. Jika
lawan bermain dengan sistim 2-2/4-0 kita akan bertahan dengan 2 pemain di depan
dan 1 di belakang.
Pada saat kita memiliki pemain lebih usahakan agar bola bergulir dengan cepat
dan akurat agar gampang merusak pertahanan lawan dan sekaligus menghasilkan
peluang untuk membikin gol.
5. Cara bermain pada saat bola mati. Bola mati yang di maksud adalah
penalti, tendangan bebas, corner, kick in, lemparan penjaga gawang dan
tendangan 10 meter. Sebagian dari situasi ini akan di jelaskan pada gambar dan
pada saat praktek.
VI. COACHING
Coaching adalah cara mempengaruhi
permainan futsal atau pemain futsal dengan tujuan mencapai prestasi yang
optimal.
Bagaimana caranya agar bisa mempengaruhi pemain untuk mencapai prestasi yang
terbaik? Pada saat latihan, pertandingan atau pembicaraan dengan pemain,
sebagai pelatih harus mampu untuk menyadarkan pemain, agar pemain bisa
mengetahui problematiknya dan akan mencari solusi untuk masalah itu. Sebagai
pelatih yang komplit tidak cukup jika dia hanya menghandalkan ilmu yang di
milikinya, akan tetapi faktor psikologis tidak kalah penting nya untuk
membangun sebuah tim yang tangguh.
Misalnya cara memotivasi pemain (ada yang harus di bentak dan ada juga
yang harus di perlakukan dengan cara halus), cara membangun fighting spirit di
sebuah tim, menerapkan disiplin yang ketat, cara mengangkat tim pada saat tim
ketinggalan atau mengangkat pemain pada saat mentalnya drop dll. Faktor-faktor
ini sering kali di abaikan. Seringkali seorang pelatih cuma dinilai dari
prestasinya, walaupun tim tersebut bermain jelek atau tidak sesuai dengan
instruksi sang pelatih, tetapi kebetulan menang.
Saya pribadi berpendapat jika kita bermain secara konsekuen dengan taktik dan
teknik yang benar, kemenangan akan datang sendiri. Untuk membangun sebuah tim
adalah hal yang sangat sulit. Pelatih harus mampu berperan di bawah tekanan, di
kondisi yang seringkali tidak kondusif, akan tetapi tetap di harapkan agar sang
pelatih berprestasi. Di bawah ini saya akan memberi contoh tetang 3 jenis
pelatih. Pelatih yang Otoriter, Demokratis dan
Liberal.
Otoriter > disiplin yang kuat, bekerja
dengan jadwal yang ketat, skematis, tanggung jawab di pundaknya sendiri, pemain
jadi tergantung, keras dalam memberi tugas, pada saat tim ini ketinggalan
kemungkinan besar tidak bisa bangkit lagi.
Demokratis > orang kepercayaannya
pemain, memberi tanggungjawab kepada pemain, pemain memiliki disiplin sendiri,
pemain memiliki rasa kebersamaan, tim ini tidak tergantung pada pelatih,
sosial, pemain gampang meremehkan pelatih nya.
Liberal > sangat pendiam, tidak selalu
hadir di tim